Ombak

Kemarin deburan ombak malam lebih kencang daripada hari sebelumnya
Hari ini hampir sama dengan kemarin.
Bulan belum sepenuhnya purnama,tetapi pasang ombak terasa begitu besarnya,
Memukul pasir dan akar-akar cemara udang.
Kepala terasa berat, mungkinkah karena gravitasi bulan atau karena kata-kata dari seorang yang membuat hati diam.
Bahwa aku tak sepeka yang kukira,,
Bahwa diriku terlalu sombong untuk bisa mengerti hati seorang yang masih murni egoisnya..
Malam ini dingin seperti kemarin,tetapi suhu tubuhq lebih panas dari kemarin.
Ku masih menunggu purnama besok,,
Semoga hatiku dan hatinya sudah cukup mampu untuk menerima semua,,
Q takut hatimu terluka, tp q lebih takut pada diriku yang masih tak stabil...
Suatu hari q yakin semua dari kita akan mengerti akan semua ini,,,dan akan tersenyum simpul atas kejadian2, tangisan dimasa lalu dan kemarin..
Semua yang telihat jahat dari aku, kamu, sebenarnya hanya menginginkan yang terbaik untuk masing2 kita sendiri...
Karena kita manusia,
Walo saat ini masih terasa berat...
Sangat BERAT untukq,,

Hujan

Titik air jatuh dari langit,
seakan jumlah air bertambah dibumi,
walau daerah lain berkurang,
tapi tetap tak bisa disebut rampasan,
begitu dengan rasa,
rasa hangat tenang,
membawa tidur pada kenyamanan..
rasa hampa sepi,
membawa pada suatu yang telalu sulit untuk diungkapkan
Bukan sendu,
mungkin merindu,
atau sikap naif dan kesombongan diri

sepi

Kesepian sungguh terasa ketika sahabat-sahabat tak ada,,
bukan karena marah, bosan atau tak suka,
tapi waktu dan umur telah membawa pada kesibukan masing-masing,,
Kesepian bukan cuma sekedar kaata,
banyak orangpun tak menjamin kesepian kan sirna,,
kesepian adalah rasa,
butuh resep tepat untuk mengolahnya,
dan resepnya?

Hilang

hilang 1,
hilang 2,
lenyap 1,
lenyap 2,
akankah kembali serpihan-serpihan diri yang hilang itu,,
karena 1,
bisa hilang semua,
karena 1,
bertambahlah sempurna,
dan q ingin nyang kedua,
dan bantu aku untuk kita,untuk semuanya