jatuh ......


Jatuh beresiko sakit...pa lagi kalo dari tempat tinggi.tapi apa kita harus berhenti?
terjatuh merupakan hal yang wajar yang seharusnya dijadikan momentum untuk lebih bersemangat lagi..tapi bukan berarti harus mendorong yang lain untuk jatuh dan merasakan betapa sakitnya terjatuh jika terluka.
bahwasanya ada seribu jalan untuk dapat menuju puncak.
tak perlu saling dorong dan berusaha menyakiti yang lain.
mungkin hanya ada satu puncak..SATU puncak yang dapt di capai semua!!!
dan semua sudah diatur oleh-Nya dengan segala kesempurnaan-Nya...

tiga dalam satu

Tidak seharusnya menyimpulkan sesuatu sembarangan. Bukan karena tahu dari mulut-mulutmu sang penipu,,dari dalam lubuk hatiku,,dari ego dan nafsu...dari satu sisi dan hanya dari casing tanpa tahu onderdil...Berkali-kali sudah tertipu oleh mata dan hati tanpa peduli ratio...seperti tikus yang terjebak karena melihat dengan 2 mata tanpa tengok kanan kiri, mencium dengan hidung yang ada di depan sendiri ditambah naluri kehewanan yng liar dan buas untuk sekedar memuaskan nafsu makan..tanpa berfikir panjang terus maju kedepan,,semangat membara, tekad bulat niat membara, kecepatan tinggi, terus melakukan akselerasi..Tapi akhirnya berakhir dengan naas..

Bisa jadi yang terlihat ikan teri tapi akhirnya kan membuat mati hati. Bisa jadi yang terlihat biji, berserakan, terlihat tak berarti, tapi suatu saat kan tumbuh menjadi pohon tinggi berbuah lebat. Tempat untuk menyandarkan diri bersama yang dicintai. Bukan sangkar besi yang hanya berisi teri, tanpa bertambah lagi, melainkan biji yang berkembang terus beriring berjalannya waktu...

Mungkin sakit rasanya untuk tidak menikmati secerat daging di depan mata. Harus menunggu biji saja yang mana tanpa tahu pasti biji itu kan tumbuh ato tidak, biji ni kan menghasilkan buah atau tidak. Berbagai tanya menyelia di kepala membuat takut, benar-benar takut...hati kecil berkata tak mampu.membuat stagnan dan pasif... terlalu larut berpikir sampai memikirkan kenapa harus memikirkan seperti ini. Tersayat sayat waktu sampai tidak tahu berapa banyak luka karena itu.

Detak jam dinding jadi begitu keras, sayatan itu menjadi terasa pedih saat menyadari suatu perubahan. Dan kinipun semakin jauh...jauh tak terindera, tak terasa, dan meninggalkan luka...mengapa harus melihat, mengapa hanya tahu sebentar saja..kenapa tiba-tiba hilang berubah. Tak ada karena tak kasat mata. Bukan karena jarak yang memisahkan tapi hati yang tak bicara. Tak ada yang salah dengan ini semua. Semua berproses, sebutir kotoran bisa menjadi sangat berharga dalam kerang. Putih dan lembutnya salju bisa menghancurkan. Menangis karena menyesal yang selalu di akhir, malu karena tindakan di hari lalu, atau tertawa lucu dengan rintik air mata melihat kebodohan di masa itu. Suatu kesalahan, kebodohan, atau keberuntungan...
Suatu anugerah indah dalam proses pembelajaran... tiga dalam satu yang bukan hanya itu